Sumber gambar : kompasiana.com |
Kalau kita ada waktu senggang, bagaimana kalau kita sejenak mengenang? Tentang buah kelapa yang kita nikmati bersama senja di pantai itu? Atau saat bibirmu yang merah itu senderut ketika aku lupa menutup botol saus sehabis aku pakai saat aku makan di rumahmu? Ah, bagaimana dengan kita yang selalu saja lupa waktu setiap bercengkrama dan tertawa? Jangan-jangan, waktu kau yang marah saat teleponmu yang membangunkan tak kunjung ku angkat saat aku tidur? Atau justru yang satu itu? Saat aku menangis karena tak kunjung menemukanmu di sebuah taman luas, saat kau dan aku main petak umpet bersama? Ingat, kan?
Bagaimana? Sepertinya sekarang ini kita sudah tak punya waktu untuk membicarakan hal-hal kecil yang tak penting. Tak pernah lagi kita tertawa bersama padahal kita hanya saling pandang tak sengaja. Kita telah jarang berbagi kisah kita yang bombastis setelah kita tak bertemu sehari atau seminggu lamanya.
Kau menghilang, sahabat. Aku tak tahu siapa diri yang ada dalam jiwamu sekarang ini. Ah, tapi sepertinya aku terlalu berlebihan. Kabarnya kamu gembira kan di sana? Temanmu banyak sekali. Aku tahu dari foto mu yang kau unggah di media daringmu. Kau tersenyum begitu lebar, sahabat. Selamat ya, berbahagialah kau.
Tapi masih ku harap kau akan datang menemui. Masih ku harap obrolan kecil kita yang tak penting. Masih ku harap tawa kita tentang hal-hal konyol seperti kala itu.
Kau tahu, sahabat? Aku rindu.
Lanjutkan
ReplyDeletePost a Comment