Persebaran coronavirus atau COVID-19, dinilai telah membuat hampir seluruh belahan dunia panik. Pasalnya ini merupakan coronavirus jenis baru yang belum pernah menjangkiti manusia sebelumnya. Coronavirus merupakan salah satu dari keluarga besar virus yang menjangkit manusia dan hewan yang masih sejenis dengan Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe acute respiratory syndrome (SARS) yang sebagian besar menyerang sistem pernapasan manusia. COVID-19 pertama kali ditemukan pada 2019 di kota Wuhan, Hubei, Tiongkok. yang sebelumnya belum pernah berdampak pada manusia.
COVID-19 bersifat zoonosis yaitu menyebar dari hewan vertebrata ke manusia atau sebaliknya. Gejala yang muncul ketika terjangkit virus ini antara lain, demam ≥380C, batuk, pilek, nyeri tenggorokan dan sesak napas. Rentang usia yang memungkinkan terkena virus tersebut tidaklah spesifik. Namun, usia 60 tahun keatas dengan berbagai riwayat penyakit yang pernah dialami sebelumnya meningkatkan kemungkinan terkena COVID-19 dalam kondisi yang cukup parah.
Lalu, apa yang harus kita kita lakukan? Menurut Hardvard Health Publishing, jawaban dari semua ini adalah social distancing atau serangkaian tindakan pengendalian infeksi nonfarmasi yang dimaksudkan untuk menghentikan atau memperlambat penyebaran penyakit menular. Mengapa harus melakukan social distancing? Karena dengan berkurangnya kontak erat dengan orang lain menurunkan kemungkinan kita terdampak oleh COVID-19.
Saat melakukan social distancing kita tidak boleh berpergian keluar rumah jika tidak terlalu penting, menjaga jarak kuranglebih 2 meter dengan orang lain, menghindari kontak langsung dengan wajah atau tangan orang lain, dan menyiapkan pasokan dan persediaan alat kebersihan dan makanan di rumah.
Dengan dilakukannya social distancing secara massal, kita berharap dapat melalui wabah pandemi berskala global ini dengan aman tanpa memakan banyak korban.
Tim penyusun :
1. Arjun
2. Nabila
3. Nauroh
4. Niken
5. Dafa Tiara
6. Prajna
Post a Comment